Strategi Pemasaran UMKM dengan Affiliate Marketing

Affiliate Marketing adalah strategi pemasaran di mana perusahaan (merchant) bekerja sama dengan afiliator (publisher) untuk mempromosikan produk atau layanannya

Afiliator akan mendapatkan komisi dari merchant setiap kali berhasil mengarahkan pelanggan untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk, mendaftar, atau meningkatkan jumlah kunjungan (visitor) media sosial.

Bagi UMKM, mengembangkan pemasaran online melalui affiliate marketing adalah langkah yang tepat untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan. Penting untuk bermitra dengan afiliator yang akan membantu bisnis anda. Berikut tips bagaimana sebaiknya memilih afiliator yang akan menjadi mitra Anda:

1 . Definisikan Tujuan dan Target Pasar Anda dengan Jelas.

Sebelum mencari afiliator, Anda perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang: Tujuan apa yang ingin Anda capai melalui affiliate marketing? Apakah meningkatkan penjualan produk, meningkatkan brand awareness, mengumpulkan leads, atau mengarahkan traffic ke website Aatau media sosial. Dengan embuat tujuan yang jelas akan membantu Anda secara efektkif untuk menentukan mitra afiliator yang paling sesuai.

2 . Target Pasar
Siapa pelanggan ideal Anda? Pahami demografi, psikografi, minat, dan perilaku online mereka. Informasi ini akan membantu Anda mencari afiliator yang audiensnya relevan dengan target pasar Anda.

3 . Identifikasi Karakteristik Afiliator yang Ideal

  • Berikut adalah beberapa karakteristik penting yang perlu Anda pertimbangkan saat memilih afiliator:
    Relevansi Audiens: Ini adalah faktor terpenting. Pastikan audiens afiliator sangat relevan dengan target pasar Anda. Afiliator dengan audiens yang luas namun tidak tertarget tidak akan efektif. Contoh: Jika Anda menjual produk perlengkapan bayi, carilah afiliator yang fokus pada konten tentang parenting, kehamilan, atau keluarga muda.
  • Kualitas Konten dan Reputasi: Periksa kualitas konten yang dibuat oleh afiliator. Apakah kontennya informatif, menarik, dan profesional? Reputasi afiliator juga sangat penting. Hindari afiliator yang terlibat dalam praktik spamming, penyebaran informasi yang salah, atau memiliki reputasi buruk di komunitas mereka.
  • Tingkat Keterlibatan (Engagement) Audiens: Perhatikan tingkat interaksi audiens dengan konten afiliator (misalnya, jumlah likes, komentar, shares di media sosial; jumlah komentar di blog). Tingkat keterlibatan yang tinggi menunjukkan bahwa audiens afiliator aktif dan mempercayai rekomendasi mereka.
  • Jangkauan (Reach): Meskipun relevansi lebih penting, jangkauan afiliator juga perlu dipertimbangkan. Afiliator dengan audiens yang cukup besar akan memiliki potensi untuk menghasilkan lebih banyak traffic dan konversi.
  • Kesesuaian Nilai Merek: Pastikan nilai dan citra afiliator sejalan dengan merek Anda. Afiliator yang memiliki nilai yang bertentangan dengan merek Anda dapat merusak reputasi bisnis Anda. Transparansi dan Etika: Pilih afiliator yang transparan tentang hubungan afiliasi mereka dengan audiens mereka (misalnya, menyertakan disclosure bahwa mereka mendapatkan komisi). Etika yang baik dari afiliator akan membangun kepercayaan dengan calon pelanggan Anda.
  • Pengalaman dan Keahlian: Afiliator yang berpengalaman dalam affiliate marketing kemungkinan besar akan lebih efektif dalam mempromosikan produk Anda. Namun, jangan menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan afiliator baru yang memiliki potensi besar dan audiens yang sangat relevan.

4 . Jelajahi Berbagai Sumber untuk Menemukan Afiliator Potensial

Ada beberapa cara untuk menemukan afiliator yang mungkin cocok dengan bisnis Anda. Bergabung dengan platform atau jaringan afiliator (baik lokal maupun internasional) dapat menghubungkan Anda dengan ribuan afiliator yang sudah terdaftar. Contoh platform populer termasuk:

  • Internasional: ShareASale, CJ Affiliate, Rakuten Advertising, Amazon Associates (jika produk Anda relevan)
  • Lokal (Indonesia): Accesstrade, Involve Asia, Lazada Affiliate Program, Shopee Affiliate Program

5 . Lakukan riset secara manual untuk menemukan blogger, influencer media sosial, pemilik website niche, atau komunitas online yang relevan dengan produk Anda. Gunakan kata kunci yang berkaitan dengan industri atau produk Anda. Contoh: Cari di Instagram dengan hashtag seperti `#perlengkapanbayi`, `#reviewskincare`, `#tipsdietsehat` (sesuaikan dengan produk Anda).

6 . Analisis Kompetitor: Perhatikan siapa saja afiliator yang bekerja sama dengan kompetitor Anda. Ini bisa menjadi indikasi bahwa afiliator tersebut efektif dalam mempromosikan produk serupa.

 

Setelah Anda memiliki daftar afiliator potensial, lakukan evaluasi dan seleksi yang cermat

  •  Tinjau Profil dan Konten: Kunjungi website, blog, atau profil media sosial afiliator. Analisis kualitas konten, gaya komunikasi, dan topik yang mereka bahas.
  • Periksa Metrik Audiens: Jika memungkinkan, gunakan tools analitik atau minta screenshot data audiens afiliator (misalnya, demografi, minat). Beberapa platform afiliasi juga menyediakan data ini.
  • Analisis Tingkat Keterlibatan: Perhatikan rasio antara jumlah pengikut/subscriber dengan tingkat interaksi (misalnya, likes, komentar, shares). Tingkat keterlibatan yang tinggi lebih penting daripada jumlah pengikut yang besar namun pasif.
  • Lakukan Uji Coba atau split test (Jika Perlu): Pertimbangkan untuk melakukan kerjasama uji coba dengan beberapa afiliator potensial dalam jangka waktu pendek untuk melihat kinerja mereka sebelum menjalin kerjasama jangka panjang.

Nah, semoga arikel diatas dapat membantu UMKM Indonesia untuk meningkatkan strategi pemasaran produk

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *